Bagian IKM-KP FK UNS kembali melakukan supervisi dan evaluasi pembelajaran terkait Stase IKM-KP. Kali ini supervisi sekaligus silaturahmi dilakukan di Puskesmas Colomadu 1 dan Puskesmas Kebakkramat 1 di Kabupaten Karanganyar. Tim Bagian IKM-KP melakukan supervisi ke Puskesmas Colomadu 1 pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Tim yang melakukan supervisi terdiri dari 3 orang, yaitu Dr. Anik Lestari, dr., M.Kes., Sp.KKLP; Lukman Aryoseto, dr., M.K.M., dan Danang Wahansa Sugiarto, S.K.M., M.K.M. Di Puskesmas Colomadu 1, tim disambut hangat oleh Kepala Puskesmas Colomadu 1, dr. Tri Sulis, M.E.
Dalam diskusinya, Ibu Tri Sulis mengungkapkan bahwa 5 mahasiswa yang melakukan Stase IKM-KP di sana sangat kreatif, percaya diri, dan punya semangat belajar tinggi karena dapat membantu mengembangkan pilot project Pojok Oralit di berbagai desa di wilayah kerja Puskesmas karena kasus diare cukup tinggi. Selain itu, adanya kebijakan Integrasi Layanan Primer (ILP), pihak Puskesmas juga mengeluarkan usaha lebih untuk menjelaskan ke para dokter muda terkait implementasinya. Puskesmas juga mengajak mahasiswa koas untuk terjun ke berbagai kegiatan di lapangan untuk melihat secara nyata bagaimana situasi kesehatan di masyarakat, seperti mengikuti forum DS3 bersama kader, rapat di forum desa, dll. Masukan yang diberikan Ibu Tri Sulis terkait pembelajaran Stase IKM-KP adalah pemberian atau pembimbingan materi terkait dengan ILP, baik di program tahap sarjana, ataupun profesi. Sesi supervisi dan diskusi diakhiri dengan foto bersama Kepala Puskesmas beserta 5 mahasiswa yang sedang koas di sana.
Selanjutnya kunjungan ke Puskesmas Kebakkramat 1 dilaksanakan pada Rabu, 4 September 2024. Tim dosen yang melakukan supervisi terdiri dari 3 orang, yaitu Dr. Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes., Sp.KKLP; A. A. A. Kirti Estuti Narendra Putri, dr., M.K.M.; dan Victoria Husadani Permata Sari, dr., M.K.M. Di Puskesmas ini, tim juga disambut oleh Kepala Puskesmas Kebakkramat 1, dr. Y. Iwan Christiawan. Di sini, juga terdapat mahasiswa yang sedang Stase IKM-KP sebanyak 4 mahasiswa.
Dalam diskusinya, Bapak Iwan memaparkan bahwa perlunya pembekalan atau pembimbingan PSC di mana ke depannya program PSC dapat menjadi mini project sehingga hasil karyanya dapat bersifat berkelanjutan dan ada manfaat lebih untuk Puskesmas. Selain itu, mahasiswa koas juga diberi kesempatan untuk memaparkan berbagai kegiatan yang dilakukan selama stase berlangsung. Masukan dari Bapak Iwan adalah dikembangkannya sharing session antara Puskesmas dengan Bagian IKM-KP, dan penambahan materi manajemen puskesmas dalam kurikulumnya. Supervisi diakhiri dengan foto bersama bersama Kepala Puskesmas dan 4 mahasiswa yang koas.